Mantan Kekasih : bagian 1
“ Dan percayalah.. apa yang terjadi dalam hidupmu kini adalah apa yang harus kamu pertanggungjawabkan dari setiap yang akan terjadi di masa lalu ” agnes davonar
Dulu, kita belajar tentang kehidupan. Bahwa itu hanya sekali dan tidak akan pernah kembali. Dulu, kita belajar tentang tersakiti dan itu sulit untuk dilewati. kita selalu punya cerita, cerita yang mungkin sulit pernah untuk orang lain pahami. Tentang mereka yang telah berlalu dalam kehidupan kita tetapi mungkin juga masih hidup dalam pikiran kita. Tentang seseorang yang tak akan pernah bisa kita pahami- bagaimana dan mengapa kita harus aku maafkan dan harus menolong mereka atas yang apa I ia lakukan untuk menghancurkan hidup kita.
Kisah ini, hanya sebagian cara untuk menyesali apa dosa yang pernah kita lakukan. Secara sadar atau tidak. Semoga menginsiparasi.
Tentang Chandra
Memiliki ketampanan dan sempurna sebagai pria. Karunia yang tak ada habisnya dari Tuhan untuk dikatakan. Tapi, ia tidak selalu menggunakan karunia itu dengan benar. Ia hanyalah seorang playboy. Melompat dari satu wanita ke wanita lain. Ia mungkin hanya memiliki satu kekasih yang begitu lama ia cintai, namanya Angel. Akan tetapi, seorang playboy tetaplah playboy, ia selalu memiliki waktu dan kesempatan untuk berselingkuh. Ia mungkin tidak kaya, tapi ia cukup. Secukup hidupnya untuk bergaya dan pergi clubbing walaupun ia tidak pernah mengajak kekasihnya.
Dalam sebuah perbicangan dengan wanita yang sedang ia dekati.. di suatu club malam
“ jangan deketin gua, gua tau banget loe siapa., playboy kabel..” kata Agnes
“ opss gossip aja..”
“ kalau begitu, coba sini kasih liat dompet loe..”
“ waduh Nes, gua gak kaya, duit di dompet gak akan sebanyak cowok-cowok lain yang deketin loe..”
“ lalu modal loe apa?”
“ hati aja boleh?”
“ enggak.. gua butuh dompet, coba sini kasih gua liat..”
Chandra tak berdaya, ia begitu terpesona oleh Agnes. Lalu memberikan dompetnya.
“ ambil aja isinya.. tapi jangan lupa hati ini sekalian..”
Agnes membuka dompet dan mengeluarkan sebuah foto. Chandra bingung.
“ gua gak butuh duit kok, gua Cuma gak butuh ada foto cewek ini di dompet loe. Duit gua bisa dapat dengan mudah, tapi kesetiaan itu sulit.. so, jangan menduakan gua.. playboy..”
Agnes melempar dompet ke Chandra. Chandra menghela nafas.
“ kalau gua melepas foto di dompet ini, apa loe bakal terima hati gua..”
“ kita lihat saja.. gak ada yang gak mungkin di dunia ini.. loe emang cakap dan tipe gua.. tapi akan lebih menarik kalau gua tau loe.. single..”
Chandra pun merenung sesaat. Ia baru saja lulus sekolah dan selalu ingat, tanpa Angel wanita yang ada di foto itu, ia tidak akan pernah lulus sekolah. Atas segala kebaikan dan ketulusan Angel, akhirnya ia menjadikan Angel kekasihnya. Dua tahun mereka menjalani sebuah hubungan. Sisi buruk Chandra hanyalah ia yang tau tapi disamping Angel ia mencoba menjadi sempurna. Mempertahakan apa yang ia sebut cinta putih dan menambahkan cinta hitam di tempat-tempat ia bisa bermain dengan kegelapan.
“ gua akan coba mencari alasan untuk mengakhiri hubungan.. tunggu saja Agnes.. loe pasti tunduk sama gua..” Kata Chandra dalam hati.
Dan Chandra pun merencanakan sebuah perpisahan, perpisahan dengan Angel. wanita yang tak pernah berhenti berpikir dan mencintainya dengan tulus.
Dua tahun mereka saling mencintai tapi hanya dua kata meruntuhkan segalanya
“ kita putus” kata Chandra pada Angel yang dipenuhi dengan air mata lalu meninggalkan wanita itu ditengah jalan.
***
Tentang Angel
Ia hanyalah mantan kekasih Chandra, mantan kekasih yang telah menghapus kenangannya dengan air mata. Angel selalu ingat, bagaimana Chandra menyakitinya. Ketika Angel benar-benar mencintainya. Chandra menghancurkan segalanya dengan memutuskan hubungan mereka begitu saja.
“ kenapa kita harus putus?”
“ gua, gak punya alasan ngel.. mungkin kita gak cocok. Uda 2 tahun kan kita jadian dan saatnya selesai..”
“ loe tega ya? Loe gak tau betapa gua sayang sama loe.. tanpa alasan . Cuma bilang gak cocok? Kenapa harus sampai 2 tahun.. kenapa gak disaat dari dulu..”
“ gua tuh gak pernah cinta sama loe, gua Cuma jadian sama loe karena kasihan dan mau terima kasih karena loe uda bantuin gua lulus sekolah kemarin dengan kasih jawaban ujian..”
“ tega ya loe..”
“ maaf. Gua pergi ya..”
Kata Chandra meninggalkan Angel dengan air mata di tengah jalan. Bahkan ia begitu kejam mencampakkan Angel begitu saja di jalan dengan berlinang air mata. Yang bisa Angel lakukan saat itu adalah hanya menangis dan menangis. Angel selalu mencari alasan untuk kembali padanya dan setiap ia mencoba sms atau telepon. Chandra tidak pernah menjawab. Sampai akhirnya, suatu ketika saat Angel sedang berjalan di mal bersama teman-temannya yang rela membantu melewati kesedihan. Tanpa sengaja Angel melihat Chandra bersama wanita lain, bermesraan. Saat mereka saling berhadapan. Dengan jelas Angel mendengar.
“ siapa dia, kok liatin kayak gitu say?” kata kekasih baru Chandra,
“ bukan siapa-siapa. Gua juga gak kenal. Cuekin aja. yuk jalan..”
Kata kata yang menyakitkan. Entah betapa bodohnya Angel, melihat pria yang begitu menghinanya.. tetapi di hatinya.. masih ada kata yang sulit terhapus.
Bahwa ia masih berharap Chandra kembali..
***
Tentang Agnes dan Martin.
Mencintai dan dicintai. Itulah yang kini ia rasakan bersama Chandra. Pria yang lebih muda daripadanya 3 tahun. Sama halnya dengan Chandra. Ia meninggalkan juga orang yang telah menjalin hubungan dengannya sekian lama. Bahkan membatalkan pertunangan di depan mata dengan martin. Martin begitu marah dan tak pernah mengerti alasan mengapa Agnes tega melakukan itu padanya. Sampai akhirnya sama halnya dengan Angel. melihat sendiri bagaimana Agnes kini memiliki seorang kekasih dan bersumpah tidak akan pernah memaafkan pria yang telah merebut kekasih Agnes itu.
Dalam sebuah percakapan dengan seseorang di telepon.
“ habisin aja.. kasih pelajaran dia..” perintah Martin.
Martin begitu dendam pada Chandra hingga menyewa beberapa preman untuk membuat Chandra merasakan kemurkaannya.
Dan apa yang ia inginkan akhirnya benar-benar terjadi. Saat Chandra pulang dari rumah Agnes. Mobilnya diberhentikan di tengah jalan, lalu ia diculik oleh orang-orang suruhan Martin. Dibawa ke sebuah tempat yang sepi bagaikan hutan. Dengan senjata api yang ada di tangan, Chandra pun tak berdaya menerima segala penderitaan dan siksaan. Ketika ia sudah tak seperti bernafas. Orang-orang yang menculiknya lalu membuangnya di sebuah sungai. Setelah mengambil semua harta bendanya.
“ dia uda mati bos..” lapor pria itu.
“ mati? ngapain loe matiin dia? Gua Cuma suruh loe kasih pelajaran dia!”
“ tapi bos.. katanya habisin..”
“ loe gila. Ya.. gua gak mau tanggung jawab kalau dia kenapa-kenapa. Awas loe sampai libatin gua..”
Martin kini bermasalah, ia tak menyangka amarahnya menjadi sebuah petaka dalam hidupnya. Ia tak bermaksud membuat Chandra mati. tapi kini, waktu akan membuatnya dalam dua hal yang akan terjadi. Terlibat dalam kasus pembunuhan dan penjara menantinya. Ia pun melarikan diri keluar negeri. Berharap hukum tidak bisa menjangkaunya. Semua berpikir Chandra telah mati, tapi ia berhasil di selamatkan oleh nelayan yang tak sengaja menemukannya. Lalu dibawa kerumah sakit. Koma dan tampak seperti mayat hidup.
“ mungkin hidupnya saat ini seperti mati suri, luka-lukanya mulai sembuh tapi rohnya tidak ada.. aneh sekali.. semua organ berfungsi tapi tidak bangun..” kata dokter.
Nelayan yang sepasang nenek dan kakek yang baik hati itu berkata.
“ biarkan kami menjaganya, ia membuat kami mengenang anak saya yang telah pergi selamanya.. saya akan menunggunya sampai sadar dan mencari tau siapa dia.”
***
Tentang Chandra
Ia terbangun, merasa tak mengingat apapun selain marasa dirinya kebingungan. Mengingat apa yang terjadi sebelumnya dalam hidupnya. Ia hanya ada di dalam sebuah rumah sakit. Tubuhnya berbayang. Dan saat itulah ia sadar, ia melihat orang lain yang mirip dengannya terbaring di ranjang yang sama. Terkejut dan bingung, ketakutan. Tak ada seorang pun di dalam ruangan selain tubuhnya sendiri. Nenek nelayan datang menjaganya. Ia berteriak tapi tak didengar. Sampai akhirnya ia sadar ia dan tubuhnya telah terpisah.
Nenek melihat ada yang aneh dengan tubuh Chandra, tangannya bergerak saat ia menyentuhnya. Lalu memanggil suster dan dokter. Dokter pun memeriksa. Chandra melihat apa yang terjadi. Tapi ia sadar, suster yang ikut memeriksa tubuhnya memperhatikannya walau mencoba mengabaikannya. Suster itu berusaha untuk mengabaikan Chandra dan berharap Chandra tidak menyadari bahwa suster itu dapat melihatnya.
“ suster.. suster.. kamu melihat saya.. suster..”
Suster yang umurnya sekitar 40 tahunan. Kemudian bergegas pergi setelah meminta izin kepada dokter untuk pergi. Dokter yang memberikan izin setelah memastikan bahwa reaksi tubuh Chandra menandakan indikasi kesadaran sesaat seperti seseorang bermimpi dan menginggo. Nenek nelayan gembira artinya mungkin dalam waktu dekat Chandra akan terbangun,walau entah kapan itu terjadi. Chandra mengikuti suster yang ia yakinin melihatnya.
Suster itu duduk diruang santai sambil meminum segelas teh di jam istirahatnya. Chandra terus memanggil namanya tanpa menyerah dan ia yang sadar tetap mencoba tenang dan tak merespon Chandra. Chandra yang awalnya yakin, kini mulai rapuh. Ia menyerah, meninggalkan suster itu tak mengerti dengan apa yang harus ia lakukan. Sesekali ia mencoba cara yang menurutnya bisa membuat roh dan tubuhnya menyatu. Ia mencoba tidur disamping jasadnya agar menyatu tetapi tak pernah bisa. Ia pun terdiam merenung dan berpikir bahwa kini ia telah menjadi ilahi yang nestapa.
***
Suster yang sama sedang bersalin pakaian untuk pulang dan tiba-tiba ia menyadari Chandra sedang melihatnya lalu ia berteriak.
“ kamu jangan ngintip keluar..”
“ saya tau suster bisa melihat saya.. kenapa suster berpura-pura tidak sadar.”
“ jangan ganggu saya, dunia kita berbeda.. pergi..”
“ apa maksudnya dunia kita berbeda. Suster masih bisa melihat saya, hanya yang lain tidak bisa.. dunia kita sama..”
“ kamu mau apa sih? Jangan ganggu saya.. “
“ saya Cuma mau tau? Kenapa Cuma suster yang bisa melihat saya dan kenapa yang lain tidak bisa? Dan kenapa dengan diri saya.. kenapa bisa jadi seperti ini. saya apakah sudah mati? atau bagaimana tolong jelaskan..”
“ baiklah saya akan jelaskan tapi keluar, biarkan saya berganti pakaian dulu..”
Chandra pun mendengarkan perintah suster itu dan menunggu diluar. Tubuhnya yang tak kasat mata. Bisa menembus setiap dinding tanpa batas. Beberapa saat kemudian suster itu sudah berganti pakaian. Ia hanya meminta Chandra untuk mengikutinya. Mereka duduk di sebuah kursi panjang di rumah sakit.
“ sebelum itu. berjanjilah pada saya.. bahwa setelah ini.. kamu gak akan kembali mencari saya..”
“ kenapa harus seperti itu..”
“ berjanji atau saya tidak akan pernah mau bercerita..”
“ baiklah..”
Suster itu menghela nafas dan akhirnya ia bercerita dari awal bagaimana Chandra bisa berada disini. Semua dimulai dari hal yang sama ketika sepasang nelayan baik hati yang membawa tubuhnya yang penuh luka ke rumah sakit. Chandra sudah berada disini sekitar 10 hari sejak kejadian itu. ia mengalami yang disebut arwah gentayangan. Jadi diantara batas kematian dan kehidupan. Tubuhnya masih hidup tapi rohnya pergi meninggalkan tubuh karena adanya hal yang sulit dimengerti secara kedokteran.
“ lalu kenapa Cuma suster yang bisa melihat saya?”
“ karena.. dulu.. saya mengalami hal yang sama.. sebuah kecelakaan mobil sekeluarga yang membuat saya saja yang masih hidup…”
“ lalu suster bisa kembali ke tubuh suster.. apakah saya bisa melakukan itu..”
“ saya tidak tau.. ..”
“ suster tolong bantu saya.. kalau suster bisa. Seharusnya saya pun bisa..”
“ apakah kamu pernah menyakiti orang lain..?”
“ menyakiti..”
Chandra merenung. Suster menghela nafas.
“ dalam sebuah kehidupan, menyakiti orang lain adalah benih dosa yang ditanam di masa lalu dan akan tumbuh di masa depan sebagai buah karma”
“ saya tidak tau. Betapa banyak orang yang telah saya sakiti.. bahkan saya lupa.. “
“ sekarang kamu mengerti mengapa kamu bisa seperti ini.. ini adalah karma yang telah kamu lakukan… apakah kamu bisa menerima keadaan kamu saat ini..”
Chandra terdiam..
“ kalau begitu.. saya harus ikhlas. Tapi apakah akan selamanya saya begini, menjadi roh penasaran..”
“ tidak nak, tubuh kamu akan menghilang dalam 30 hari dari hari ini. roh kamu akan perlahan menghilang dan saat itulah tubuh kamu akan mati mengikuti rohmu yang telah lenyap..”
“ ternyata begitu menakutkan ya.. kematian itu..”
Suster bangkit dari kursi.
“ terimalah takdirmu. Sekarang, berusahalah untuk menerima segalanya dengan ikhlas dan berdoalah agar mereka yang pernah kamu sakitin. Memaafkanmu.. dengan begitu kamu akan menjadi tenang..”
“ terima kasih suster.. atas pencerahannya.. “
“ sama-sama. Ingat janji kamu. Jangan pernah menggangu saya lagi.. kita sudah sepakat.. “ kata suster itu beranjak pergi.
“ suster..” teriak Chandra..
“ apa lagi? Saya harus pulang karena mengantuk..”
“ apakah.. saya masih bisa hidup kembali walau sepertinya mustahil..”
Suster melempar senyum.
“ tidak ada yang mustahil di dunia ini, semua sudah ditentukan.. hidup atau matinya seseorang.. kamu sedang menjalaninya..”
Chandra pun harus merelakan suster itu pergi. Ia kembali merenung, merenung apa yang terjadi dalam kehidupannya. Ia mengingat ayah dan ibunya. Adik laki-lakinya yang sering ribut dengannya. Walau sesungguhnya ia sangat sayang pada adiknya. Kini ia seorang diri dalam kehidupan yang tak nyata ini. memperhatikan setiap bagian sudut tubuhnya. Merindukan kehidupan yang pernah ia jalanin. Tak pernah ia menyangka bahwa kini ia hanya seorang diri dalam dunia ini, sunyi dan hampa.
Ia duduk memperhatikan tubuhnya sendiri, bahkan ia sulit mengenang apa yang terjadi sampai mengapa ia seperti saat ini. nenek dan kakek nelayan itu masuk ke dalam ruangan dimana tubuhnya kaku terdiam. Mereka begitu baik memijit setiap sudut inci tubuhnya.
“ kakek, anak ini begitu tampan. Semoga ia terbangun, nenek ingin tau sekali namanya.. karena selama ini kita selalu manggil dia dengan nama Hendra..”
“ kakek juga ingin tau nek, tapi kita hanya bisa menunggu sampai saatnya tiba..”
Chandra tersentuh dengan kebaikan kakek dan nenek itu sampai menitihkan air mata. Andai saja ia bisa mengucapkan terima kasih, dalam lubuk hatinya terdalam. Ia akan bersujud dan memuja kebaikan dua orang yang baik hati itu.
Kini ia hanya bisa merenung dan merenung setiap saat. Tanpa kepastian dan menunggu sampai setiap bayangan dalam tubuhnya menghilang meninggalkan dunia pergi menuju nirwana.
****
Tentang Martin dan keluarga Chandra.
Satu-satunya rencana yang berhasil di lakukan oleh Martin dan orang-orang yang bertanggung jawab atas kehilangan Chandra adalah membuat rencana. Rencana sebelum Martin pergi. Rencana mereka begitu rapi. Mobil Chandra sengaja dijatuhkan ke jurang tebing yang tinggi dan terbakar tanpa jejak. Hancur berkeping-keping dengan meninggalkan ktp dan dompetnya berserta pakaian. Lalu menggunakan jasad palsu yang mereka dapatkan dari rumah sakit untuk penelitian berjenis kelamin laki-laki.
Rencana mereka berhasil, mereka yang menemukan mobil Chandra dengan begitu akan memastikan kalau Chandra telah mati seketika dengan tubuh terbakar. Keluarga Chandra yang penganut agama keluarga percaya bahwa tubuhnya harus segera di makamkan agar arwah Chandra tenang. Mereka tidak mengizinkan polisi untuk menindaklanjutin kasus itu dan menganggap kematian Chandra sebagai musibah keluarga. Martin pun lolos bersama teman-temannya, sementara membuat alibi pergi keluar negeri sehingga tidak dikatakan terlibat.
Yang mengetahui kematian Chandra hanya keluarga terdekat dan Agnes. Agnes hanya menangis sesaat dan menerima kejadian itu, ia tidak begitu berat melupakan Chandra karena tidak begitu cinta dengan pria itu. ia hanya menganggap Chandra sebagai penyenang hatinya. Setelah memberikan penghormatan terakhir. Ia pergi meninggalkan pemakaman Chandra dengan air mata terhapus. Angel, ia tidak pernah tau kematian Chandra. Karena sudah sejak perpisahan itu, ia berusaha tidak ingin tau apa yang terjadi pada Chandra.
Karena pemakaman bersifat pribadi dan tidak banyak yang tau kematian Chandra. Maka dengan begitu Chandra dinyatakan telah meninggal dengan akta kematian sah. Foto wajahnya dengan bingkat hitam serta garis miring disudut foto menandakan kematiannya telah menjadi sejarah dan kesedihan keluarga terdalam. Ibu yang mencintainya tidak pernah menghapus setiap kenangan yang ditinggalkan Chandra. Bahwa ia membiarkan kamar anaknya tetap seperti semula. Menjadikan segalanya sebagai kenangan tanpa harus menghapus bahwa Chandra adalah anak yang ia cintai.
***
Tentang Chandra.
Ia memiliki 29 hari lagi sebelum ia benar-benar hilang dalam kehidupan ini. sebelum itu, ia pun berpikir untuk mengunjungi dan melihat keluarganya untuk terakhir kali. Karena ia hanyalah sesosok roh yang tak memiliki berat massa di bumi. Ia bisa mengikuti apa saja yang berjalan, entah itu mobil dan kereta sampai pesawat terbang. Ia sadar, ia ada di sukabumi dan harus kembali ke kota untuk melihat keluarganya. Dan ia pun berpamitan bersama suster itu.
“ katanya gak mau ganggu saya lagi.. uda janji loh..”
“ suster.. saya Cuma mau titip tubuh saya. Kenapa begitu jahat..”
“ baiklah, kamu gak usah khawatir. Tubuh kamu akan terjaga baik. Lagipula. Sudah ada sepasang nenek dan kakek itu yang merawat dan memandikan kamu setiap harinya..”
“ baiklah saya pergi dulu ya…”
Suster yang tadinya begitu galak, akhirnya menjadi ibah kepada Chandra.
“ nama kamu siapa kalau boleh tau?”
“ Chandra.. tolong beritahu nenek dan kakek itu, mereka selalu bertanya-tanya..”
‘ tidak mungkin saya memberi tahu, itu sama saja saya melawan takdir kehidupan. Apa yang terjadi saat ini hanya saya dan kamu yang tau. Karena dunia kita berbeda..”
“ bailklah suster.. saya tidak mengerti aturan yang suster buat.. saya pamit dulu..”
Saat suster melihat Chandra pergi, ia kemudian berkata
“ pergilah untuk melihat mereka yang benar-benar mencintai kamu dalam kehidupan., siapa tau itu bisa membantumu kembali ke dunia ini..”
“ semoga saja..”
Martin pun melangkah pergi meninggalkan rumah sakit. Suster menghela nafa sambil berkata dalam hatinya.
“ anak yang malang,. Semoga saja ada kehidupan yang bisa kamu pertahankan seperti ketika saya bisa kembali dan melewatkan kegelapan saya..”
***
bersambung
0 komentar:
Post a Comment
BERKOMENTAR SESUAI PERLUNYA. MEMPUNYAI PERTANYAAN ATAU PERMINTAAN, SILAHKAN KOMENTAR