A.
Pendahuluan
Sebagai
Makhluk Sosial, Manusia tidak mungkin Hidup sendiri, dan selalu tergantung satu
dengan yang lainnya. Memerlukan orang lain merupakan keharusan untuk
kelansungan hidupnya. Dan hubungan ini berlansung dalam konteks “KOMUNIKASI”.
Secara
Khusus, tulisan ini menyajikan metode komunikasi kesehatanyang sistematis untuk
dapat berorientasi pada masalah-masalah kesehetan pokok, seperti “kelansungan
hidup anak”, pemberantasan dan penanggulangan penyakit-penyakit menular
seperti, TBC, diare, penyakit menular seksual serta penyakit-penyakit yang
muncul akibat “perilaku” seperti jantung koroner, kegemukan, diabetes, dan
sebagainya.
Selain
membahas teori atau konsep dasar tentang komunikasi antara manusia, tulisan ini
juga juga akan memberikan gambarannya secara rinci tentang :
1.
Komunikasi kesehatan masyarakat dan perannya bagi professional kesehatan dan
bagi program-program kesehatan pokok.
2.
Beberapa disiplin ilmu.
3.
Tahap-tahap dalam metodologi komunikasi kesehatan.
4.
Berbagai metode atau strategi untuk memantapkan “pelembagaan”
upaya
komunikasi kesehatan.
B.
RUANG
LINGKUP KOMUNIKASI KESEHATAN
Untuk
dapat memahami komunikasi kesehatan ini,
kita perlu sedikit membahas tentang kata “ Komunikasi “, yang secara umum
diartikan sebagai suatu proses yang kompleks dengan beberapa karakteristiknya.
Dalam proses komunikasi kesehatan ini, biasanya dan selalu melibatkan dua
pihak, baik itu antara individu dengan individu, atau individu dengan kelompok,
atau antara kelompok dengan kelompok yang selalu berinteraksi dengan
aturan-aturan yang telah di sepakati bersama.
Dalam
bagian ini kita akan membahas beberapa teori, konsep, definisi serta
asumsi-asumsi dalam prosesnya. Dan juga akan menampilkan beberapa model
komunikasi yang umum di gunakan dalam proses komunikasi kesehatan.
1. Definisi Komunikasi.
Kata
Komunikasi mengandung banyak arti, kalau dari pengertian umumnya samapai dengan
yang spesifik, sepertihalnya “Komunikasi Kesehatan”.
seperti menurut George A Miller (1951), “ Komunikasi berarti suatu proses
informasi yang di sampaikan dari suatu tempat tertentu ke tempat yang lain”,
menurut dia ini, informasi disampaikan dari satu poin ke poin yang lainya,
seperti halnya terjadi saat dua orang sedang berinteraksi melalu pesawat
telepon, atau dengan email, atau juga dari suatu Negara ke Negara lainnya.
Adapun
defines lain yang di kemukakan oleh Clevenger (1959) “ komunikasi merupakan
suatu terminology yang merujuk pada suatu proses pertukaran onformasi yang
dinamis.” Berarti masing-masing pihak terlibat dalam dalam proses “berbagi”
informasi.
komunikasi
bersifat serba ada dan berbentuk ganda ( B. Augrey Fisher, 1986). Sebutlah ada
10 orang ahli komunikasi yang masing-masing di mintai pendapatnya tentang
definisi “komunikasi”, maka aka
diperoleh pendapat-pendapat tentang definisi tersebut yang tumpang tindih,
namun tidak ada satupun yang sama. Walaupun pendapat-pendapat itu berbeda,
namun kita dapat menarik unsure yang
sama dan yang spesifik. Hal itulah yang di maksud dengan serba ada dan ganda.
2. Komunikasi antar manusia (
human communication )
Dalam
sejarah, perkembangan komunikasi ini terdapat 2 bentuk umum. Pertama komunikasi
antar manusia, dan ke dua komunikasi bukan antar manusia, misalnya komunikasi
antar hewan serta antar hewan dengan lingkungan alam.
komunikasi
antara manusia adalah komunikasi yang berlangsung antara individu dengan
individu, individu dengan kelompok, dan antar kelompok manusia.
Cronkhite
(1967) menyatakan, bahwa komunikasi antar manusia itu terjadi ketika individu
merespon simblo-simbol tertentu dengan menggunakan bahasa.
dibawah
ini adalah ilustrasi yang menunjukkan hubungan komunikasi antar manusia dengan
komunikasi kesehatan.
Komunikasi
kesehatan adalah bagian dari komunikasi antar manusia yang berfokus pada
bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok / masyarakat menghadapi isu-isu
yang berhubungan dengan kesehatan, serta berupaya untuk memelihara kesehatannya
(Northouse and northouse, 1985)
C.
Model-model
komukasi di dalam komunikasi kesehatan.
seperti
telah di sampaikan, komunikasi kesehatan adalah ilmu baru yang bersifat
“Multidisipliner” dengan di siplin utama ilmu komunikasi. Di bawah ini akan di
buat beberapa model atau teori komunikasi yang relevan dengan komunikasi
kesehatan.
1.
Model Shanon-Weaver
dalam
model ini komunikasi di pandang sebagai “system”, di mana “sumber” informasi
memilih informasi yang di rumuskan menjadi “pesan”, dan selanjutnya pesan di
kirim dengan isyarat melalui “saluran” kepada Penerima, kemudian baru penerima
menerjemahkannya dan mengirimkannya ke tempat tujuan.
Seperti
ilustrasi di bawah ini :
2. Model S M C R
Model
Ini menampilkan 4 variabel dalam komunikasi, yakni “sumber, Pesan, Saluran, dan
penerima”. Model ini melihat proses komunikasi berlangsung berdasarkan
keterampilan, sikap, pengetahuan dan latar belakang budaya yang berbeda dari
sumber informasi. Pesan di transfer melalui saluran yang melibatkan pendengaran,
penglihatan, sentuhan, baud an rasa. Kemudian penerima mengitenterprestasikan
pesan tersebut dengan keterampilan, sikap dan pengetahuan dan latar budaya yang
berbeda.
salah
satu kekuatan dari model ini adalah bahwa komunikasi di lihat sebagai suatau proses
yang dinamis, bukan sekedar peristiwa statis. Sedangkan kekurangannya tidak ada
mekanisme Umpan Balik dalam prosesnya.
3. Speech Communication Model
Model ini pertama sekali di
kembangkan oleh Miller (1972) yang melihat bahwa proses komunikasi terdiri dari
tiga variable. Yakni pembicara, pendengar, dan umpan balik.
Model
ini tampak sederhana untuk menjelaskan proses komunikasi yang kompleks dan
rumit dalam realitas, namun sangat mudah di pahami untuk menjelaskan proses
komunikasi antar manusia.
Berikut
ini adalah ilustrasi dari Model Speech Communication.
D.
KOMUNIKASI
KESEHATAN MASYARAKAT SEBAGAI INTERVENSI PERUBAHAN PERILAKU
Komunikasi
Kesehatan Masyarakat saat ini sudah mengalamai perubahan yang sangat pesat dan
mendasar. Dari strategi yang bersifat partial komunikasi kesehatan telah
bergeser kepada strategi komprehensif berdasarkan hasil studi empiris
Komunikasi kesehatan
masyarakat kini sudah menjadi disiplin ilmu baru yang berbasis aplikasi di
lapangan dan berupakan untuk menumbuhkan sikap serta mempengarungi perilaku
kesehatan secara sistematis dengan menggunakan metode komunikasi massa.
Tujuan pokoknya adalah
perubahan perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan, dalam
proses ini , konsumen atau klien di tempatkan pada posisi yang penting dan di
anggap menentukan.
Salah satu efek dari
komunikasi ini adalah tumbuhnya motivasi masyarakat untuk mengadopsi kebiasaan
atau perialku baru yang mulanya percaya pada cara cara tradisional dan bersikap
fatalistis terhadap masalah kesehatan yang di hadapi.
1. Kerangka Konseptual Komunikasi
Kesehatan.
Disiplin
ilmu kesehatan merupakan modifikasi dari teori dan metod komunikasi dengan di
siplin ilmu lain
2. Pemasaran social
Kotler
Memberikan batasan bahwa pemasaran social sebagai suatu kompleks yang terdiri
dari desain, implementasi dan pengawasan suatu program yang di tunjukkan untuk
meningkatkan penerimaan gagasan ide social atau perilaku pada suatu kelompok
sasaran.
Dibawah
ini adalah factor-faktor yang membedakan antara emasaran social dengan
pemasaran komersial.
v Produk-produk
social lebih rumit dari pada produk komersial.
v Produk
komersial biasanya lebih controversial.
v Keuntungan
produk social tidak jelas dan baru di erasakan dalam jangka waktu yang panjang.
v Saluran
distribusinya sulit di control.
v Sulit
melakukan analisis pasar.
v Sasarannya
sangat terbatas.
v Ukuran
keberhasilannya tidak dalam bentuk uang.
3. Focus pada Konsumen.
Pemasaran
social berorientasi pada konsumen, bukan pada produk dn konsumen inilah yang di
jadikan alat ukur beberhasilan program pemasaran social.
Segmentasi sasaran merupakan proses
untuk menentukan sub-kelompok serta media yang biasanya di gunakan oleh
masayarakat.
4. Variabel pemasaran
Konsumen
sebagai focus dalam pemasaran social terdiri dari 4 variabel. Yakni produk,
harga, tempat, dan promosi yang di kenal dengan 4P.
5. Analisa perilaku.
Analisa
perilaku merupakan studi tentang peristiwa yang ada dalam masayarakat, terutama
yang berkaitan dengan perilaku atau kebiasaan-kebiasaan yang hidup dalam
masyarakat serta factor-faktor yang melatarkan belakangi perilaku tersebut.
Program komunikasi kesehtan yang berorientasi pada konsumen selayaknya
menggunakan analisi perilaku untuk menggunakan fakta yang ada dalam masyarakat
serta alas an mengapa perilaku tersebut sering muncul dlam kehidupan
sehari-hari.
6. Analisis Antropologi medis.
Dalam
hal ini kita mempelajari persepsi, kepercayaan, nilai, dan kebiasaan-kebiasaan
yang ada dalam suatu masyarakat, dan melihat secara jelas adat istiadat serta
kebiasaan-kebiasaan yang ada dalam suatu masyarakat.
E.
Program
Komunikasi kesehatan.
Program
komunikasi kesehtan adalah upaya promosi yang di mulai dari proses perencanaan,
pelaksanaan dan pemantauan yang di desain untuk tujuan jangka panjang, agar
terjadi perubahan perilaku yang lestari pada kelompok sasaran.
Dan
di bawah ini adalah tahap-tahap dari program Komunikasi kesehatan.
v Tahap Perencanaan.
·
Analisis masalah kesehtan
·
Riset pengembangan
·
Pengembangan strategis.
·
Uji coba bahan
·
Rencana operasional.
v Tahap pelaksanaan.
·
Produksi
·
Pelatihan
·
Distribusi
v Tahap pemantauan dan evaluasi
·
Evaluasi keluaran
·
Evaluasi akibat.
·
Evaluasi dampak.
1. Tahap perencanaan.
Dalam
tahap ini, semua keberhasilan tergantung pada tahap sejauh mana perencaan
program. Perencanaan program meliputi.
v Analisi masalah kesehatan.
Analisis ini merupakan langkah awal
yang di lakukan dalam perencanaan yang hendak di tanggulangi
v Riset pengembangan.
Riset ini dialkukan supaya program
komunikasi kesehatan ini didasarkan pada pemahaman kelompok sasaran.
v Teknik kumulatif.
Teknik ini digunakan untuk
menguantifikasikan dan mengukur fasilitas yang tersedia.
v Teknik kualitatif.
Digunakan untuk menggali segala
informasi mendalam tentang penyakit dan kebiasaan.
v Pengembanagan strategi.
Dalam pengembangan ini perencaaan di
adopsi dari prinsip-pprinsip pemasaran social yang di jadikan pegangan dalam
pengembangan berbagai strategi program secara menyuluruh.
2. Tahap pelaksanaan kegiatan.
Kegiatan
ini di mulai dengan menggunakan bahan komunikasi yang di hasilkan dengan
kualitas yang tinggi, kemudianbahan didistribusikan melalui berbagai jalur
media secara terpadu.
Dalam
tahap ini, ada 3 tahap kegiatan pokok. Yakni Produksi, Distribusi, Pelatihan.
v Produksi
Kualitas produksi
harus cukup memadai, sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang tersedia.
v Distribusi.
Upaya penyaluran atau
penyebaran produksi media yang dilakuan secara terpadu berdasarkan strategi
pokok yang telah di kemukakan.
v Pelatihan.
Pelatihan ini salah
satu kegiatan pokok dalam rangka distriubusidan pelayanan produksi. Memiliki
tujuan penting untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang dapat
membuahkan keberhasilan program secara menyeluruh.
3. Pemantauan dan evaluasi.
Pemantauan
dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kekurangan atau kesalahan yang
mungkin terjadi dalkam strategi produksi, distribusi dan komunikasi.
v Perbaikan program.
Dalam hal ini melkukan
pemantauan dalam proses riset yang bertuuan untuk mengungkapkan
hambatan-hambatan yang terjadi selama program berlangsung.
v Evaluasi.
Evaluasi ii sangat
penting dalam program komunikasi kesehatan yang bertujuan enilai hasil
keseluruhan program dengan menggunakan teknk riset secara sistematis
v Strategi evaluasi.
Evaluasi yang efektif
merupakan gabungan berabagai strategi dan studi dengan metode-metode yang
berbeda. Dimana terdapat pertanyaan yang berbeda, namun harus dapat di jawab
dengan metodologi tertentu.
v Evaluasi sebagai dasar pengambilan
keputusan.
Evaluasi tentu saja
harus berdasarakan hasil riset, baik kuantitatif maupun kualitatif, agar dapat
mengukur seberapa jauh tujuan program yang telah tercapai.